Saturday, November 18, 2017

KEFIR MENYEMPURNAKAN PENCERNAAN.
Tulisan : Ki Andang Kasriadi
(Sesepuh KKI sekaligus Ketua KKI Pusat)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah proses detoksifikasi selesai, langkah utama yang dikrjakan oleh Kefir adalah menyempurnakan pencernaan.

Dalam dunia kesehatan, dikenal ungkapan-ungkapan :
* Death begins in colon.
* About 90% of deseases begins in colon

Bahkan Rasulullah saw mengatakan : Perut adalah sumber segala penyakit.

Untuk menjaga pencernaan, inilah yang perlu dilakukan :

1. Minumlah Kefir sebelum makan.
Ketika kita minum Kefir, bahkan bila hanya seteguk, rasa asam akan merangsang keluarnya air liur. Air liur ini sangat membantu dalam proses pencernaan, terutama mencerna hidrat arang.
Rasa asam Kefir, juga mengerem laju sekresi asam lambung, sehingga produksinya tidak berlebih. Kelenjar asam lambung mendeteksi bahwa lambung sudah asam, sehingga tidak perlu ditambah banyak-banyak.
Mencerna hidrat arang sudah dimulai di mulut oleh enzim yang ada pada air liur. Mengunyah dengan baik, akan melancarkan proses pencernaan ini.

2. Pengolahan di Lambung.
Di lambung, makanan digiling menjadi pasta halus dalam waktu sekitar 2 jam. Asam lambung bekerja terutama memecah protein yang merupakan molekul besar, menjadi asam amino yang mudah diserap tubuh. Untuk protein yang ada pada Kefir, proses ini sudah berlangsung saat fermentasi. Artinya protein pada Kefir sudah menjadi asam amino yang siap untuk diserap tubuh.

3. Pengolahan di usus halus.
Dimulai dengan pemecahan lemak oleh empedu, yang memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak yang mudah diserap. Selanjutnya penyerapan semua zat makanan berlangsung di usus halus. Total usus manusia dewasa bisa mencapai 8 meter.

4. Proses di usus besar.
Usus besar berfungsi menyerap air dan elektrolit sisa pencernaan dan menyimpan sisa pencernaan sampai nantinya akan dikeluarkan..
Pada usus besar, probiotik bekerja menghasilkan beberapa vitamin, yang kemudian diserap tubuh.
Usus besar yang panjangnya sekitar 5 meter ini, berakhir pada ruas untuk menyimpan sisa makanan, dan dilunakkan oleh bakteri pada usus. Total bakteri pada usus besar ini bisa mencapai 100 trilyun, sekitar sepuluh kali lipat dari jumlah sel manusia pada umumnya.
Bakteri penting adalah e-coli yang melakukan penguraian sisa makanan, dan memproduksi vitamin tertentu sekitar 15% dan bakteri asam laktat yang idealnya lebih dari 80%.
Ketiadaan bakteri-bakteri ini bisa menyebabkan sembelit, yang merupakan indikasi terpenting dalam menilai kesehatan pencernaan.
Pengobatan "modern" yang dimulai dengan euforia penggunaan antibiotika, sangat berpengaruh terhadap keberadaan bakteri pencernaan ini. Itulah sebabnya Kefir sebagai sumber probiotik menjadi sangat vital,

Bila pencernaan kita baik,
maka penyerapan gizi dan nutrisi berjalan sempurna, sehingga efisiensi pemanfaatan makanan menjadi optimal. Penting untuk diingat bahwa pencernaan yang baik membawa risiko "kelebihan makan", apabila porsi kita tidaki dikurangi dari porsi saat pencernaan buruk. Karena itulah, ada yang "takut" minum Kefir karena takut gemuk.

Padahal kalau kita juga menjaga asupan makanan yang tidak berlebih, kita bisa menghemat makan minimal 30% - 50%.  Dan ini merupakan penghematan yang sangat signifikan.

(Simak lagi tulisan "Langsing dengan Kefir").

Salam sehat bersama Kefir...